10 Cara Olahraga Otak 10 Lukisan Paling Terkenal di Dunia 10 Situs Berita Teknologi Terbaik 10 tip merawat ban apa itu kamera mirrorless Audio audio komputer avanza cara hemat bbm daftar makanan surabaya daftar warung surabaya diet Evolusi android evolusi windows evolusi windows dari masa evolusi windows dari masa ke masa Fitur baru windows 10 foto terbaik instagram 2012 frekuensi suara Gadget Gede Prama golongan darah google search headphone Hemat BBM Hitung Pemakaian listrik Ijoker excel Ijoker IEM Review Ijokerl IEM excel Inovasi Apple Inovasi Apple dan google Inovasi google Inspirational jarak antar speaker jarak speaker ke dinding Jenis Headphone jenis jenis kopi jenis kopi Jenis oli jus alpukat kabel kabel audio kabel dan konektor Kamera mirroless kerja Kesehatan kiat hemat bbm Komputer komputer audio konektor konektor audio Kuliner listrik Logitech g402 logitech g402 review lukisan paling terkenal di dunia lukisan salvador dali macam jenis headphone macam kopi macam macam kopi makanan daerah indonesia makanan indonesia Makanan Khas 33 Provinsi di Indonesia Makanan Khas Indonesia makanan khas provisi makanan surabaya Managemen energi manfaat alpukat Manfaat Kopi memanaskan mesin mobil membeli headphone membersihkan interior mobil membersihkan jok kulit membersihkan jok mobil membersihkan mobil abu memilh kaca film mobil memilih headphone memilih oli menghitung pemakaian listrik Meningkatkan kualitas video pada media player classic mie instant terlezat mie jepang mogami mogami 2534 mogami 2893 neutrik nissan juke nismo nissan juke nismo tdkr nissan nismo nissan nismo tdkr olahraga otak otak otomotif oyaide Panduan membeli Headphone Panduan memilih Headphone panduan memilih oli peletakan speaker yang baik peletakanan speaker Pemakaian listrik penjelasan kamera mirrorles perawatan mobil musim hujan Perayaan Malam Tahun Baru di Berbagai Penjuru Dunia Perbedaan DVD Perbedaan DVD+R dan DVD-R perkembangan windows psikologi raket raket badminton ramen Sejarah kopi Sennheiser setting equalizer soba Spooring balancing Staging dan Imaging surabaya switchcraft Tarif listrik tdl listrik timeline apple timeline google tip merawat ban tip merawat ban mobil Tips and Trick tips hemat bbm tips media player classic Tips memilih kaca film mobil tips memilih oli tips memilih raket badminton tips peletakan speaker tips peletakan speaker yang baik tune up udon viablue warung warung surabaya windows 10 shortcut xenia

Don't Just Work Hard, But Work Smart

Alkisah di negeri Tiongkok hidup seorang guru kungfu yang sudah sangat tua. Ia mempunyai dua murid yang masing-masing memiliki tingkat keseriusan, semangat, dan keuletan belajar kungfu yang sama. Untuk mewariskan perguruannya, ia harus memilih yang terbaik dari keduanya. Pertandingan di antara mereka pun dilakukan. Namun, beberapa kali adu kekuatan selalu berakhir dengan seimbang. Mereka ternyata mampu menyerap ilmu yang sama dari si guru kungfu. Selain itu, keduanya juga sering
berlatih bersama-sama sehingga masing-masing sudah mengetahui kelebihan dan kekurangannya. Untuk mengetahui mana di antara mereka yang lebih baik dan lebih cerdik, guru tersebut terpaksa menggunakan cara lain. Suatu tengah malam, guru tersebut memanggil kedua muridnya dan memberi mereka tugas, “Besok pagi kalian pergilah ke hutan mencari ranting pohon. Siapa yang pulang dengan
hasil yang terbanyak, dialah yang keluar sebagai pemenang.” Sambil menarik napas panjang sang guru memerhatikan kedua muridnya yang sedang mendengarkan dengan serius kemudian ia melanjutkan, “Waktu yang tersedia untuk kalian adalah jam lima pagi sampai jam lima sore.” Kemudian guru tersebut mengambil sesuatu dari bawah meja dan berkata, “Ini adalah dua bilah parang yang dapat kalian gunakan, ada pertanyaan?” Karena merasa tugas yang diembankan kepada mereka mudah, mereka pun serempak
menjawab, “Tidak.” “Baiklah kalau begitu, sekarang, kalian cepatlah beristirahat dan besok bangun lebih pagi,” Nasihat sang guru.
>
Mendapat tugas yang baru ini, di benak murid yang pertama langsung terbayang bahwa keesokan harinya ia harus bekerja lebih keras dan lebih serius karena waktunya terbatas. Ia terlalu terfokus pada waktu, yakni harus berangkat jam 5 tepat-tidak boleh kurang satu detik pun-dan pulang jam 5 sore-tidak boleh lebih. Setelah yakin dengan waktunya, ia pun pergi tidur.

Dengan tugas yang sama, murid kedua lebih terfokus pada pekerjaan yang harus dilakukannya. Ia langsung memeriksa parang yang disediakan oleh gurunya, dan ternyata parang tersebut adalah parang tua yang sudah tumpul. Maka, ia pun memutuskan, besok sebelum berangkat ia akan mencari batu asah untuk mengasah parangnya agar menjadi tajam dan siap digunakan. Dengan parang yang lebih tajam, hasil yang sama dapat diperoleh dengan upaya yang lebih sedikit, pikirnya. Tantangan kedua yang terbayang di benaknya adalah bagaimana cara membawa ranting pohon lebih banyak secara efisien dan efektif? Sementara temannya sudah tertidur lelap, ia masih mondar-mandir di depan kamarnya, memikirkan cara terbaik untuk membawa ranting dengan jumlah lebih banyak. Setelah berpikir cukup lama dan mempertimbangkan berbagai kemungkinan, ia memutuskan untuk menyiapkan tali pengikat dan tongkat pikulan sebelum berangkat keesokan harinya. Dengan memikul ranting menggunakan tongkat pikulan. Paling tidak, ia bisa membawa dua ikat besar ranting-satu di depan dan satu lagi di belakang; itu berarti dua kali lipat lebih banyak dibandingkan memanggulnya. Dengan perasaan puas, ia pun pergi tidur.

Keesokan harinya, murid pertama yang sudah berencana akan bekerja keras, bangun tepat waktu dan langsung berangkat ke hutan. Sementara itu, murid kedua masih tidur. Tepat jam enam pagi, murid kedua bangun. Sesuai rencana, ia segera mencari batu asah dan mengasah parangnya sampai benar-benar tajam. Kemudian ia mencari tali dan tongkat pikulan. Setelah semua perlengkapan siap, ia segera berangkat ke hutan, jam menunjukkan pukul tujuh lebih. Ketika jam menunjukkan pukul satu siang, murid kedua sudah berhasil mengumpulkan ranting cukup banyak. Ia segera mengikatnya menjadi dua dan memikulnya pulang. Sesampainya di rumah, diserahkannya ranting-ranting tersebut kepada gurunya. Ia berhasil mendapat banyak ranting dan pulang
lebih cepat.

Sementara itu, murid pertama, karena tidak mengasah parangnya, harus menggunakan waktu dan energi yang lebih besar untuk memotong ranting pohon. Dengan demikian ia juga memerlukan waktu yang lebih banyak untuk beristirahat karena kelelahan. Belum waktu yang ia gunakan untuk mencari tali pengikat. Selain itu, dengan caranya membawa ranting kayu yang dipanggul di pundaknya, jumlah yang bisa dibawanya juga terbatas.

Dikutip dari “The Best Of Chinese Life Philosophies”
Labels: ,

Post a Comment

[blogger][facebook]

Author Name

Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.